Popular Post

Belajar Dari Al – Kisah 
By : Alief Nadiyatur R 


           
Gambar 1.1 Animasi Muslimah

          Ketika fajar telah terbit maka suara adzan mulai dikumandangkan, yang menandakan waktu Sholat Shubuh telah tiba . Tanpa harus dibangunkan oleh orangtuanya , anak perempuan yang bernama Akyuna Kafiyati ini akan bangun dengan sendirinya . Dan segera berwudhu untuk melaksanakan sholat. Setelah itu , Yuna melakukan persiapannya untuk berangkat menuju sekolah . Seperti biasanya setelah pulang sekolah , Yuna menyempatkan diri ke rumah sepupunya yang bernama Yakfi , untuk melihat keadaan saudaranya itu . Tapi sepertinya hari ini , rumah Yakfi berbeda dari biasanya . Kemudian Yuna mengucapkan salam dan segeralah Yakfi membukakan pintu. Dan Yuna dipersilahkan masuk olehnya . “ Assalamu’alaikum , Paman , Bibi .“ kata Yuna sambil tersenyum . “ Waalaikum salam , Oo ,,Yuna , duduklah dulu , nak . Bibi akan membuatkan teh untukmu .” jawab Bibi Hajar . “ Tidak usah Bi , saya hanya sebentar di sini . “ kata Yuna . Bibi Hajar hanya tersenyum mendengar jawaban dari Yuna , keponakannya itu . Kemudian Yuna menghampiri Yakfi yang sedang sibuk , merapikan rak bukunya .Yuna hendak menolong Yakfi , tetapi rasa takjub dirasakannya lebih dulu , karena hampir sekuruh buku yang dimiliki Yakfi adalah Buku Islami . “ Wahai saudaraku , bolehkah aku meminjam salah satu bukumu itu ? “ tanya Yuna “ Tentu , biar kuambilkan yang sesuai dengan kesukaanmu . “ jawab Yakfi dengan senang hati .Yakfi mulai mencari buku yang sesuai dengan kesukaan Yuna . Dan tidak lama kemudian , dia menemukan sebua buku berjudul Al – Kisah Kehidupan Para Kholifah Bumi . Dan diberikannya buku tersebut kepada Yuna . “ Ini dia Yuna , aku yakin buku ini yang kau cari ! “ seru Yakfi . “ Apa inti dari buku ini , Yakfi ? “ tanya Yuna sambil menerima buku dari Yakfi . “ Buku itu berisi tentang riwayat hidup dari para tokoh Islam . “ jawab Yakfi . Yuna memperlihatkan senyum kecilnya yang manis pada Yakfi , pertanda dia sangat menyukai buku itu . “ Kau bisa saja menebak barang yang aku suka . “ kata Yuna . “ Tentu , Yakfi , adiknya Yuna , hahaha .... “ seru Yakfi sambil tertawa . Setelah bermain sejenak dengak Yakfi adiknya , Yuna lalu berpamitan kepada Paman dan Bibinya untuk pulang . Dan sekaligus , dia mengucapkan terimakasih karena telah dipersilahkan masuk . Setelah sampai dirumahnya , Yuna bercerita kepada kedua orangtuanya bahwa , dia dipinjamkan buku oleh Yakfi . Dan kebetulan sekali Yuna sangat ingin membaca buku tentang riwayat hidup para tokoh Islam . Alangkah sangat bahagianya gadis kecil itu . “ Beruntunglah aku ini , Allah masih mempermudahkanku dalam mencapai keinginanku . Sebenarnya aku hendak membeli buku semacam ini dengan uang sakuku sendiri . “ kata Yuna dalam benaknya . Terlihat dari rawut wajah Yuna , dia tampak sangat lega . Keesokan harinya , pagi – pagi sekali setelah membantu ibunya , Yuna membaca buku yang kemarin dia pinjam dari Yakfi . Pada bab pertama dalam buku itu , akan tampak judul yang bertuliskan Riwayat Hidup Imam Syafi’ie . Yuna mulai membaca cerita dari bab pertama hingga selesai . Yuna merasa kagum pada Imam Syafi’ie , karena dikisahkan dalam buku tersebut bahwa Imam Syafi’ie pada usia sepuluh tahun telah mampu menghafal Al – Qur’an . Dan ketika beliau beranjak dewasa , dia berangkat menuju Madinah dengan menunggangi untanya , untuk belajar Hadist kepada Imam Malik . Pada saat itu , beliau telah hafal Kitab Hadist Al – Muwattha karya Imam Malik sebanyak 12 jilid . Artinya , Imam Syafi’ie telah menjadi raja atas dirinya sendiri , dan tidak diperbudak oleh hawa nafsunya . “ Andaikan , aku bisa seperti Imam Syafi’ie . Mungkin aku akan ditempatkan di Surga Allah kelak . Kalau begitu , mulai sekarang aku akan lebih rajin membaca Al – Qur’an dan mendengarkan Hadist dari Guruku di sekolah . “ kata Yuna dengan penuh tekad . Tiba – tiba saja , Yuna mendengar suara Ibu memanggilnya untuk segera melaksanakan Sholat Dhuha . Akhirnya , Yuna bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholatnya . Menjelang siang hari , Yuna kembali membaca bukunya . Dan kali ini dia membaca bab yang kedua yang berjudul Riwayat Hidup Syaikh Abdul Qadir Al – Jailani . Dalam buku tersebut dikisahkan bahwa Syaikh Abdul Qadir Al – Jailani sejak kecil telah terbiasa menghindari perilaku bohong . Beliau selalu berkata jujur , bahkan kepada perampok sekalipun . Ternyata , kejujurannya menjadi sebab para perampok itu mendapat hidayah dari Allah , dan bertaubat . 
                Keesokan harinya , Yuna telah pulang dari sekolah dan hendak memakan roti yang baru dibelinya dari toko kecil yang berdekatan dengan sekolahnya . Tiba – tiba , seorang pengemis tua menghampiri Yuna , guna meminta sedekah . Karena tidak memiliki uang , maka roti yang dia pegang tak jadi dia makan . Lalu , diberikannya pada pengemis tua tadi . “ Terimakasih nak , semoga amalmu diterima oleh Allah . “ kata pengemis kepadanya. Yuna kemudian melanjutkan perjalanannya ke rumah sepupunya Yakfi . Sesampainya di sana Yakfi bertanya pada Yuna tentang buku itu . “ Bagaimana Yuna , apa buku itu menakjubkan ? “ tanya Yakfi . “ Buku itu lebih dari menakjubkan , Yakfi ! “ seru Yuna . “ Baguslah , terus baca buku itu ! Mungkin saja dengan membaca buku itu , matamu yang berwarna cokelat , semakin berbinar – binar . Yang sesuai dengan namamu itu Akyuna ( mata ) dan Kafiyati ( binar ) , hahhaa ... “ kata Yakfi sambil mengejek . “ Kau ini , adik yang suka mengejek rupanya ! Walawpun begitu , namaku lebih bagus daripada namamu ! “ jawab Yuna dengan lugas . “ Yah ,,, setidaknya aku bersyukur mempunyai nama , yang merupakan tafsiran dari Bahasa Arab , hehehe . “ Kata Yakfi sambil tersenyum kecil . Setelah puas bercanda dengan Yakfi , Yunapun bergegas pulang ke rumahnya . Setibanya di rumah , Yuna langsung mengganti pakaiannya kemudian melakukan Sholat Dzuhur . Alangkah letihnya dia , karena di sekolah tadi , banyak kegiatan yang harus dia kerjakan . Dan Yunapun tertidur di atas kasur tidurnya yang dibalut dengan kain berwarna ungu . Saat menjelang waktu ‘ashar , Yuna sudah terbangun dari tidurnya . Dia sedang mengaji Al – Qur’an , karena teringat akan tekadnya . Selain itu , mengaji dilakukannya untuk mengisi waktu senggang sambil menunggu adzan tiba . Matahari mulai terbenam , maghribpun akan segera tiba . Menjelang maghrib seperti ini biasanya Yuna belajar hadist kepada Paman Hadi . Dan pelajaran akan selesai ketika adzan maghrib telah dikumandangkan , lalu mereka sekeluarga sholat berjamaah . Dari waktu Sholat Maghrib hingga pukul delapan malam , Yuna dan keluarganya mengisi waktu mereka dengan ibadah . Setelah itu , barulah mereka mengerjakan kegiatan yang lainnya . Malam ini Yuna membaca buku itu lagi . Saat ini , dia sedang membaca bab yang berjudul Riwayat Hidup Al – Khawarizmi dan 7 Pemuda Ashabul Kahfi . Dikisahkan dalam buku tersebut bahwa Al – Khawarizmi adalah seorang ilmuwan muslim terkemuka yang sangat menekuni bidang matematika . Beliau tidak menyerah mencari pemecah menulis angka bilangan yang besar , tapi tidak menyulitkan . Hingga akhirnya , Al – Khawarizmi menemukan angka nol . Dengan angka nol , manusia dapat menuliskan angka bilangan yang besar tanpa kesulitan . Dan dalam buku itu juga dikisahkan tentang 7 pemuda Ashabul Kahfi , yang mengasingkan diri mereka ke gua untuk menyelamatkan akidahnya dan terhindar dari siksaan Raja Dikyanus , yang sombong . Yuna kembali meneruskan mebaca buku tersebut , dia terus membaca buku itu , hingga dia mencapai bab ke duapuluh delapan . Bab keduapuluh delapan ini , bukanlah akhir dari buku tersebut . Melainkan bab sebelum dimulainya cerita para Nabi dan Rasul Allah . Pada bab duapuluh delapan ini , dikisahkan tentang seorang anak lelaki berumur 12 tahun , yang bernama Abdullah ibnu Abbas . Abdullah ibnu Abbas sangat giat dalam menuntut ilmu , terutama mempelajari Al – Qur’an . Berkat kegigihannya , diusianya yang masih belia , dia diakui sebagai pakar tafsir Al – Qur’an . “ Alangkah hebatnya perangai para tokoh dalam buku ini . Seandainya aku adalah mereka , pastilah sekarang hidupku penuh dengan kenikmatan dan kasih sayang dari Allah . Tapi , setidaknya aku masih bisa mencontoh perangai mereka . Mulai dari giat mempelajari Al – Qur’an dan Hadist , tidak menyerah walaupun terdapat kesulitan dalam mempelajari sesuatu , bersikap jujur kepada siapapun , gigih dalam menuntut ilmu , dan aku harus selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi perbuatanku . Oh , ya satu lagi berbakti kepada orangtuaku sendiri ! “ Kata Yuna sambil tersenyum . Yuna tidak sadar , kalau Ibunya sudah lama berada di depan kamarnya sambil mendengarkan segala perkataan yang diucapakannya barusan . Kemudian , Ibunya masuk dan berkata , “ Kau sudah cukup baik anakku . Hanya saja , kau harus lebih giat lagi dalam mempelajari sesuatu ! “ . Yuna terkejut melihat Ibunya datang . Tapi dia senang lalu dia memeluk Ibunya sambil tersenyum . 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments


- Copyright © لإسلام هو أكثر من مذهلة - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -